Tulang Bawang – Burhan Rauf warga Kelurahan Ujung Gunug, Menggala, Orang Tua (DF) Anak dibawah umur Korban Penganiayaan, meminta pelaku segera ditangkap dan dihukum dengan berat. Tuntutan itu didasari atas rasa tidak terima karna Anaknya yang menjadi Korban justru diadukan dalam Laporan Pengeroyokan oleh Pelaku.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Burhan Rauf dikediamanya, Rabu 12/11/2025 yang tidak terima atas Laporan Pengeroyokan yang terkesan memutarbalikkan fakta oleh si Pelaku. Sementara, Anaknya DF (16) yang masih dibawah umur adalah Korban Penganiayaan beberapa Orang yang salah salatunya Pelaku yang melapor sebagai Korban Pengeroyokan.
“Saya tidak terima, Anak saya DF (16 tahun) justru diadukan sebagai Pelaku dalam Laporan Pengeroyokan dengan korban bernama Andrean Saputra (AS). Sedangkan, Anak saya DF ini yang sebenarnya jadi Korban Penganiayaan yang dilakukan oleh beberapa Orang termasuk AS itu,” ungkap Burhan Rauf sembari memanggil Anaknya DF untuk menceritakan Peristiwa Penganiayaan tersebut.
Dengan nada lamban dan tersengal menahan kesal, DF mengatakan jika Dirinyalah yang justru dianiaya oleh beberapa Orang di Lokasi Taman Tugu Panda Kantor Pemda Tuba beberapa hari lalu. Salah satu Pelaku dalam peristiwa itu menurut DF, justru AS sendiri yang mengaku sebagai Korban dalam Laporan Pengeroyokan di Polsek Menggala.
“Saya gak terima, saya ini adalah Korban Penganiayaan yang dilakukan oleh beberapa Orang di Area Taman Tugu Panda (Selasa, 28/11/2025) lalu. AS warga Lampung Post Gunung Sakti itu adalah salah satu Pelaku dari beberapa Orang yang dengan brutal secara bersama-sama memukul dan menendang badan saya, kok malah dia muter balikkan fakta dengan melapor sebagai Korban yang dikeroyok,” ungkap DF.
DF mengatakan Peristiwa na’as yang dialaminya itu, diawali dari teguran pada satu pengendara motor ugal-ugal yang berlanjut dengan penganiayaan diluar dugaanya. Dengan wajah sayu dan tatapan tajam kedepan, runutan kejadian dalam peristiwa itu dituturkan DF secara jelas.
“Kejadian itu diluar dugaan saya, tadinya saya kira hanya kelahi antara dua Anak laki-laki yang merasa tidak puas dan saya ia kan ajakan dari Anak yang saya tegor itu. Dan ternyata diluar dugaan, setibanya dilokasi yang diarahkan saya justru ditantang oleh AS rekan dari Anak yang saya tegor dan langsung merangkul erat, serta terus memukuli Badan saya dengan beberapa orang lainya,” tutur DF.
Penganiayaan terhadap dirinya itu terang DF, terjadi sewaktu Ia dan 4 temanya pulang bermain (antara jam 4 - 5) sore hari dan melintasi Jalan Komplek Perkantoran Pemda Tuba. Saat itu, DF menegur seorang pengendara motor yang ugal-ugal serta hampir mencelakai mereka. Karna merasa tidak terima diteguran, Orang tersebut lalu menantang kelahi antara dua laki-laki yang kemudian DF ia kan.
“Saat melintasi Jalan Komplek Perkantoran Pemda sore hari (antara jam 4 -5)sewaktu kami berlima, Saya, IM, Kd, Az, dan Ka, mau pulang maen, tiba-tiba ada pengendara motor yang ugal-ugal dan hampir nyerempet motor saya. Kemudian Orang itu kami hampiri dan Saya tegur dengan ucapan ‘Wah hati-hati dulu kalo naek motor, kamu tadi hampir nyerempet kami’. Merasa tidak terima, orang itu menangtang kelahi dan saya ia kan karna saya kira ya hanya antara 2 laki-laki, lalu terjadilah Peristiwa penganiayaan itu tadi,” terang DF.
DF mengatakan sewaktu alami Penganiayaan itu, dengan jelas mengenali satu Orang dari beberapa Pelaku. Dan Orang tersebut merupakan teman si Pengendara motor yang nantang kelahi karna ditegor oleh DF, yang juga dibenarkan oleh teman-teman DF.
“Selang beberapa saat setelah cecok mulut sama si Pengendara Motor yang tantang kelahinya saya ia kan, kemudian datang si AS sembari berkata ‘kalo berani dengan saya jangan sama anak kecil’ lalu merengkul erat dan terus menerus memukul saya beserta beberapa Orang yang tidak saya kenali lainya,” pungkas DF.
Hal itu dibenarkan oleh teman-teman DF, yakni; Im, Kd, Az, dan Ka, yang juga menyaksikan peristiwa penganiayaan itu. Mereka tidak menduga jika puluhan orang yang sudah berada dilokasi Patung Tugu Panda itu ternyata rekan dari si Pengendara yang sempat ditegur oleh DF.
“Setelah cecok dengan si Pengendara Motor, kami itu sebetulnya sudah mau pulang. Tapi ternyata, puluhan orang yang sudah ada disitu sebelumnya termasuk AS adalah teman-teman si Pengendara motor tadi. Lalu si AS sambil komat kamit mendangati teman kami DF dan langsung merangkul erat serta memukul dengan membabi buta, yang disertai beberapa Orang lainya,” sambung teman-teman DF.
Merasa Kesal dengan Pelaku yang memutar balik fakta bahwa dirinya adalah Korban dalam Laporan Pengeroyokan di Polsek Menggala, Keluarga Anak dibawah umur Korban Penganiayaan meminta Polisi untuk bertindak tegas dengan segera menangkap Pelaku, dan dihukum dengan berat. (Red)
