Perubahan Iklim Tingkatkan Risiko DBD di Tulang Bawang, Pendekatan Kesehatan Lingkungan Dinilai Krusial

Jumat 19 2025, Desember 19, 2025 WAT
Last Updated 2025-12-19T02:41:35Z


Tulang Bawang
  – Perubahan iklim yang ditandai dengan meningkatnya curah hujan ekstrem dan kejadian banjir pada akhir tahun 2024 hingga awal 2025 berdampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Salah satu dampak yang menjadi perhatian serius adalah meningkatnya risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) sebagai penyakit berbasis lingkungan dan vektor.


Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Lampung, Ghina Gabrilla Yusuf, menyampaikan bahwa kondisi iklim ekstrem tersebut berkontribusi langsung terhadap peningkatan tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti. Curah hujan tinggi yang disertai banjir menyebabkan genangan air bertahan lebih lama di lingkungan permukiman, terutama pada wilayah dengan sistem drainase yang belum optimal.


“Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada aspek lingkungan fisik, tetapi juga memperbesar risiko penyakit menular berbasis vektor seperti DBD. Kondisi pascabanjir menjadi periode yang sangat rentan terhadap peningkatan kasus,” ujarnya.


Berdasarkan data kesehatan tahun 2025, Kabupaten Tulang Bawang mencatat adanya peningkatan kasus DBD pada periode awal tahun seiring dengan intensitas hujan yang tinggi di akhir tahun sebelumnya. Genangan air di pekarangan rumah, wadah penampungan air yang tidak tertutup, serta pengelolaan sampah yang kurang optimal menjadi faktor lingkungan yang mempercepat penyebaran vektor DBD.


Ghina menjelaskan bahwa wilayah Tulang Bawang memiliki karakteristik geografis dataran rendah yang dilalui aliran sungai, sehingga rentan terhadap banjir musiman. Ketika banjir terjadi, kualitas sanitasi lingkungan menurun dan upaya pengendalian sarang nyamuk menjadi lebih sulit dilakukan jika tidak disertai kesiapsiagaan masyarakat.


Dalam konteks kesehatan masyarakat, pengendalian DBD perlu dilakukan melalui pendekatan kesehatan lingkungan yang komprehensif. Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dinilai tetap menjadi strategi utama, khususnya pada masa pascabanjir. Selain itu, pemberdayaan masyarakat melalui gerakan satu rumah satu jumantik serta perbaikan sistem drainase lingkungan menjadi langkah penting untuk memutus rantai penularan.


“Pengendalian DBD tidak dapat bergantung pada fogging semata. Upaya preventif berbasis lingkungan dan partisipasi masyarakat menjadi kunci agar pengendalian penyakit ini bersifat berkelanjutan,” tambahnya.


Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara dinas kesehatan, dinas lingkungan hidup, pemerintah daerah, serta masyarakat dalam merespons dampak perubahan iklim terhadap kesehatan. Adaptasi kebijakan kesehatan terhadap perubahan iklim dinilai perlu diperkuat agar daerah memiliki kesiapsiagaan menghadapi peningkatan risiko penyakit berbasis lingkungan di masa mendatang.


Kajian ini diharapkan dapat menjadi rujukan akademik sekaligus bahan pertimbangan bagi pemangku kebijakan dalam merumuskan strategi pengendalian DBD yang adaptif terhadap perubahan iklim, khususnya di wilayah rawan banjir seperti Kabupaten Tulang Bawang.


Penulis: Ghina Gabrilla Yusuf

Magister Kesehatan Masyarakat

Universitas Lampung


Daftar Pustaka

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Kemenkes RI.


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor PM.01.11/MENKES/591/2016 tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus.


Sutriyawan, A., Rahardjo, M., Martini, M., & Suryawati, C. (2025). Impact of climate variability on dengue incidence in tropical regions. International Journal of Environmental Research and Public Health, 22(4).


Wibowo, A. S., Rosita, Y., & Astuti, M. (2024). Hubungan faktor iklim dan kejadian demam berdarah dengue di wilayah tropis. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia (SINTA 2).

World Health Organization. (2023). Climate Change and Vector-Borne Diseases. Geneva: WHO.


Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2025). Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2024/2025. Bandar Lampung.

Trending, Hukum Kriminal, Ragam, Berita Pilihan,More